Vivo merupakan merek ponsel asal China yang dibuat oleh perusahaan bernama
BBK Electronics Corporation yang didirikan oleh Duan Yongping pada tahun 1995.
Pada awalnya, BBK dikenal bukan sebagai produsen ponsel, melainkan pemasok gem konsol
imitasi SuperNintendo.
Walau baru berusia enam tahun, Vivo terbilang cukup agresif dalam merambah
pasar negara-negara tetangga di luar China, seperti Thailand, Vietnam, dan
Indonesia. Bahkan, riset IDC (International Data Corporation) menyebut bahwa berdasarkan
volume penjualan Q1 2017, Vivo bertengger di posisi lima besar.
Vivo berhasil menjual 18,1 juta unit ponsel, tumbuh 5,2% dari kuartal yang
sama tahun sebelumnya. Berdasarkan data itu, pangsa pasar Vivo secara global
telah menyentuh 4,4%.
Dalam menggarap pasar lokal, Vivo sama seperti sang kakak Oppo yang
membangun kanal distribusi dan layanan purnajual. Penjualan digenjot lewat
kemitraan merek ini dengan 6.000 pengecer yang tersebar di 360 kota. Selain
itu, per Januari 2017, Vivo juga membangun 50 pusat layanan purnajual.
Setelah jaringan distribusi sudah terbangun, giliran Vivo tancap gas untuk
meningkatkan brand awareness. Tak tanggung-tanggung, merek ini menggandeng
delapan artis ternama, termasuk Agnez Mo, Dll.
Selain itu, mereka juga menggunakan 50 jasa selebgram, vlogger, dan Key
Opinion Leaders (KOL). Saat ini, agenda komunikasi Vivo adalah mempromosikan
produk andalannya yaitu Vivo V5s, ponsel selfie dengan kemampuan kamera depan
berkapasitas 20 megapiksel.